Skip to main content

Apa Beda Obat Generik dan Obat Paten?

Blog Dokter - Apa beda obat generik dan obat paten?, bagaimana kualitas dari masing-masing, mengapa yang satu harganya murah, dan mengapa yang satunya lebih mahal, bahkan harga obat paten bisa mencapai 10 kali lipatnya obat generik. Hal inilah yang kerap kali menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat, bahkan dokterpun kebingungan untuk menjawab problema ini.

Sejauh ini, peredaran obat generik dan obat paten terus bersaing, dimana banyak orang beranggapan bahwa masing-masing obat lebih baik dari yang lainnya. Namun sebenarnya, hal tersebut ada benar dan tidaknya. Baik obat generik ataupun obat paten, sebenarnya memiliki manfaat serta khasiat yang sama. Baik obat paten maupun obat generik, keduanya sama-sama dibuat dengan proses ilmiah dan juga tahap pengujian yang sama. Dari segi mutu, dua obat ini sebenarnya memiliki mutu yang sama. Obat Generik diproduksi dengan teknologi yang canggih dan juga sudah modern, begitu halnya dengan obat paten. Obat paten juga diproses menggunakan tahap pengembangan sendiri dengan teknologi yang tidak kalah canggih.

  Apa Beda Obat Generik dan Obat Paten?  

Apa Beda Obat Generik dan Obat Paten?

Jika anda bertanya mengapa harga obat paten dengan obat generik berbeda harga, obat generik jauh lebih murah daripada obat paten ?. cukup simple penjelasan mengani masalah ini yaitu, obat Generik merupakan obat yang yang tidak dikenakan pajak Negara, tidak menggunakan biaya promosi untuk penjualannya. Faktor lain yang mempengaruhi harga obat generik lebih murah adalah, karena obat-obatan ini tidak memuat biaya distribusi karena ditanggung oleh pemerintah bahkan ada yang bisa dijual rugi. Pertanyaan yang lebih menyudutkan lagi adalah, mengapa jika obat generik dan paten sama-sama memiliki khasiat dan mutu bagus, obat patenlah yang selalu diajukan oleh para dokter bukanya obat generik ?.

ini dia jawabannya apa beda obat generik dan obat paten?

a. Versi generik sebuah produk obat, belum tentu bisa dengan mudah keluar.

Hal tersebut terjadi dikarenakan oleh, sebuah perusahaan farmasi akan diberikan kesempatan oleh pemerintah meraup untung untuk membayar serta menutup biaya riset yang telah dilakukan. Oleh karena itulah, mengapa obat baru belum memiliki versi generik.

b. Obat Generik adalah obat bersubsidi.

Olah karena statusnya sebagi obat bersubsidi, maka obat generik harus disalurkan kepada orang yang tepat pula, biasanya untuk kalangan ekonomi ke bawah dan disubsidikan ke puskesmas atau klinik di daerah terpencil.

c. Efek Placebo.

Ini merupakan hal yang sangat sering terjadi, seorang pasien biasanya lebih puas menggunakan obat paten dibandingkan dengan obat generik. Hal tersebut dikarenakan dengan harga yang “lebih mahal” lebih baik atau dengan kata lain “Ada rupa ada harga”.

Lihat Juga :
Nah, itulah apa beda obat generik dan obat paten?. Sebenarnya dua obat itu sama baik fungsi maupun khasiatnya, namun semua tergantung masyarakatnya yang menilai.

Popular posts from this blog

Pelajari 4 Cara Merawat Bayi 0-6 Bulan Pertama

Kesehatan Bayi - Kehadiran bayi di tengah-tengah keluarga memang sangat dinantikan. Tak ayal ketika bayi tersebut lahir berbagai perawatan khusus pun akan diberikan. Butuh keahlian khusus untuk melakukan perawatan kepada bayi. Mulai dari membersihkan bagian-bagian tubuh tertentu, hingga cara memandikannya. Ada beberapa bagian tubuh bayi yang cenderung lebih sering kotor seperti bagian mata, telinga, hidung, dan juga alat kelamin. Untuk itu kami akan bahas mengenai cara merawat bayi 0-6 bulan yang mudah untuk dipelajari terutama bagi para ibu baru. Beberapa cara yang benar merawat bayi umur 0-6 1. Perawatan mata untuk bayi 0-6 bulan Mata bayi belum dapat mengedip sempurna seperti orang dewasa, untuk itu perlu perawatan yang lebih khusus.Untuk membersihkan mata bayi yang masih sensitive ini, anda dapat menggunakan kapas.Basahi kapas dengan air hangat kemudian usapkan pada kelopak hingga ujung mata.Lakukan secara perlahan agar tidak melukai mata si bayi. Baca : Cara Menyuburkan Rambut B...

Tips Memilih Suplemen Kalsium untuk Kesehatan Tulang

Blog Kesehatan  -  Kalsium terdapat pada makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Kalsium pada makanan merupakan kalsium yang bersifat alami dan sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Akan tetapi, konsumsi kalsium tiap orang berbeda-beda. Beberapa orang memerlukan kalsium yang cukup besar karena mereka mungkin memiliki masalah kesehatan tulang dan gigi. Sedangkan, rata-rata orang memerlukan kalsium seperlunya hanya untuk menjaga kesehatan tulang. Dengan alasan tersebut, muncul kalsium dalam bentuk suplemen agar memudahkan konsumen dalam menentukan kadar kalsium sesuai takaran yang mereka butuhkan, khusunya bagi penderita osteoporosis .  Panduan Cara Memilih Suplemen Kalsium yang Baik untuk Kesehatan Tulang Pada dasarnya, tidak ada perbedaan antara konsumsi kalsium secara alami melalui makanan maupun melalui suplemen. Namun, kebutuhan kalsium masing-masing orang berbeda. Beberapa orang tidak merasa cukup yakin kebutuhan kalsium mereka terpenuhi hanya melalui makanan yang...

5 Tips Perawatan Tulang Setelah Menopause

Blog Kesehatan - Menopause merupakan periode transisi dari masa reproduktif ke masa non-reproduktif. Menopause terjadi pada rentang usia 43-57 tahun. Akan tetapi, kita tidak dapat memprediksi kapan seseorang mulai memasuki masa menopause. Bahkan, terdapat beberapa kasus dimana seorang wanita yang telah memasuki usia 40 tahun masih dapat hamil. Keturunan atau gen yang menjadi alasan kuat kapan seseorang memasuki masa menopause. Pada masa menopause, terjadi banyak perubahan baik secara fisiologis maupun mental pada seseorang. Perubahan yang terjadi misalnya, perubahan bentuk fisik yang semakin pepat karena seseorang tidak mengalami pertumbuhan, semakin banyak muncul uban di rambut, kekuatan fisik semakin menurun, serta siklus menstruasi yang perlahan berhenti sehingga wanita sudah tidak mampu menghasilkan keturunan. Kekuatan fisik yang menurun pada masa menopause salah satunya disebabkan oleh kekuatan tulang yang semakin berkurang. Hal tersibut dipicu oleh pengeroposan tulang atau osteo...